Berbagi Pengalaman WASH Antar Agama

IMG-20170421-kecil
Peserta Interfaith Conference on WASH, 20 April 2017 di Universitas Nasional

JAKARTA-Pusat Pengajian Islam,(20/4). Sebagai negara berkembang, Indonesia masih memerlukan intervensi dan aksi yang lebih masif dalam upaya mengentaskan kemiskinan, disamping itu upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan. Salah satu upaya yang menjadi sorotan dalam aksi upanya peningkatan kesehatan adalah di bidang penanganan Air, Sanitasi dan Kebersihan (Hyegiene) atau yang sering disingkat WASH.

Dalam upanya implementasi dan bertukar pengalaman dan aksi di bidang WASH, Pusat Pengajian Islam bersama dengan Global One, UK dan Faith in Water, yang berbasis di United Kingdom, memfasilatasi pertemuan yang diberi tajuk Interfaith Conference on WASH. Pertamuan ini mengundang praktisi WASH dalam pendekatan agama dari dua agama yaitu Islam dan Kristiani.

Presentasi dari Komunitas Muslim diwakili oleh, Dr. Hayu Prabowo, Ketua Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (PLH SDA) MUI, yang mempresentasikan tentang keterlibatan MUI dalam upaya mendukung program WASH bersama dan melibatkan model keuangan Islam seperti Infak Zakat dan Shadaqah dengan keluarnya Fatwa Ziswaf untuk Program Sanitasi dan Air. Hadir juga Dr Aidan Cronin Chief UNICEF for WASH Program, Ms Susie Weldon, Faith in Water, perwakilan pesantren dan perwakilan sekolah dan aktifis Kristiani yang bergerak dalam program WASH untuk sekolah, komunitas urban hingga jemaat gereja di Jakarta.

“Saya merasa terkesan dan banyak belajar dalam pertemuan ini, terutama dalam hal upaya Islam menggalang pendanaan untuk membantu program WASH,” ujar Susie Weldon dari Faith in Water UK. Menurutnya, pengalaman ini  akan menjadi bahan untuk diceritakan  pada gerakan program WASH yang mereka adakan di Afrika  Barat.

Dari pihak Kristiani, dua Guru Tarakanita, yaitu Dwi Astuti Nurmawati dan Paula Ruliyati Puji Lestari, berbagi cerita tentang kegiatan WASH.  Sekolah Tarakanita, adalah salah satu sekolah yang  mendapatkan penghargaan “Sekolah Adiwiyata, yaitu sekolah ramah lingkungan. Keduanya menceritakan kegiatan WASH yang melibatkan komunitas guru, dari taman kanak kanak hingga anak anak jalanan dalam menjaga kebersihan dan menghemat air.

Berita Terkait:

Bagikan Artikel

Recent Posts

NEWS & EVENTS

Membumikan Perjanjian Al-Mizan

Para ulama, cendekiawan, dan aktivis lingkungan muslim baru saja melahirkan Perjanjian Al-Mizan. Upaya menjaga masa depan bumi dan peradaban. Koran Tempo, Senin, 18 Maret 2024

Read More »