Deklarasi Islam untuk Perubahan Iklim

Perubahan Iklim, telah menjadi keperdulian semua bangsa, pemerintahan, Negara dan agama. Tidak ada perjanjian global-perserikatan bangsa-bangsa– yang teramat penting sehingga setiap tahun tahun dibicarakan dan diagendakan dan telah dibahas dalam forum negosiasi selama lebih 25 tahun, kecuali upaya menganggulangi perubahan iklim melalui perjanjian PBB untuk perubahan Iklim (UNFCCC).

Pada 17-18 Agustus lalu, di Istanbul, Turki, sejumlah Ilmuwan lingkungan hidup dan iklim dan ulama terkemuka dari dunia Islam, bersama-sama mengumumkan  Islamic Declaration on Global Climate Change (Deklarasi Islam untuk  Perubahan Iklim Global).

Deklarasi tersebut—yang  dibuat sangat singkat setebal 8 halaman– ingin menunjukkan pada dunia, bahwa Islam dan muslim dapat berkontribusi membawa solusi bagi krisis iklim yang serius sekarang ini. Fazlun Khalid, Direktur Pendiri Islamic Foundation for Ecology and Environmental Sciences (IFEES) yang menjadi penggagas deklarasi bersama enam konseptor lainnya—berharap: deklarasi ini setidaknya akan menjadi sebuah pedoman yang mengarahkan agar seluruh umat Islam agar dapat berpartisipasi bersama dengan penduduk bumi lainnya.

LihatIslamic Declaration on GCC-Bahasa Indonesia _FINAL_FINAL

Deklarasi ini juga diharapkan dapat memobilisasi muslim seluruh dunia, mengajak mereka mengubah gaya hidup –guna memperlambat laju dan mengurangi perubahan iklim (mitigasi) dan melakukan adaptasi. Selain itu, karena deklarasi ini berbasis pada pandangan dan ajaran Islam terkait perubahan iklim, maka naskah ini akan sangat berguna sebagai pedoman untuk pendidikan tentang iklim –khususnya di dunia Muslim–yang sangat penting hari ini hingga masa yang akan datang.

Perubahan iklim merupakan fenomena yang telah nyata dan dirasakan. Dunia muslim, selama puluhan tahun terakhir telah kerap menjadi korban akut parubahan iklim. Gelombang panas di Pakistan tahun ini—di bulan Ramadhan– menewaskan 870 orang dan ribuan masuk rumah sakit, sebaliknya banjir Bandang yang terjadi hampir setiap tahun di Negara –negara Muslim, seperti di Bangladesh dan Indonesia, menelan korban harta dan nyawa yang sudah tak terhitung.

Lihat Juga:

Sebagaimana dinyatakan dalam deklarasi tersebut, bahwa: pada dasarnya perubahan iklim pada zaman sekarang ini berbeda dari yang terjadi di masa silam karena ia ditimbulkan oleh perbuatan manusia. Manusia modern sekarang sudah menjadi kekuatan alam. Bahkan spesies kita dapat menjadi penyebab berakhirnya kehidupan yang kita kenal sekarang di planet ini.

Deklarasi itu juga mengutip laporan Millennium Ecosystem Assessment (2005) yang menggaris bawahi “manusia secara keseluruhan telah membuat perubahan besar pada ekosistem selama paruh akhir abad ke-20, dibanding zaman apa pun dalam sejarah, perubahan-perubahan ini telah meningkatkan kesejahteraan manusia, tapi dibarengi dengan penurunan mutu kehidupan yang terus menerus. Deklarasi ini juga meminta umat Islam khususnya untuk mendengarkan pendapat 1300 ilmuwan dari 95 negara yang mengingatkan bahwa dua pertiga dari sistem alam yang menyangga kehidupan telah terdegradasi oleh tekanan manusia.

Himbauan deklarasi tersebut, bagaimanapun dapat dilihat sebagai artikulasi keterlibatan Dunia Muslim dalam merespons tentang perubahan iklim, memberikan dukungan pada delegasi Muslim dalam COP 21 di Paris untuk terlibat secara serius dalam dialog dan menghasilkan negosiasi yang menguntungkan guna mempertahankan masa depan planet bumi.

Deklarasi ini dibuat lebih fokus dan pendek berisi mukadimah dan pertimbangan-pertimbangan, referensi ayat al Quran yang berisi  tentang pentingnya mempertahankan keseimbangan (mizan) di planet bumi dan agar manusia tidak merusak kesembiangan tersebut (Qs 55:7-10). Planet bumi, sekarang ini terancam keseimbangannya akibat konsentrasi emisi CO2 di atmosfer yang berlebih—sekarang menjapai 400ppm dibandingkan hanya 280ppm zaman pra Industri—yang ujungnya menyebabkan kenaikan suhu bertambah akibat panasi lebih banyak terperangkap di Bumi, kemudian mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim.

Yang penting pula, deklarasi ditujukan untuk segenap lapisan Muslim dimanapun mereka berada: kepala negara, pemimpin politik, delegasi COP- UNFCCC, para cendekiawan, pelaku bisnis, jama’ah-jama’ah masjid, tokoh-tokoh ulama, para tokoh masyarakat, para pegiat masyarakat madani dan semua Muslim di mana pun mereka berada, untuk mengambil sikap dan dukungan sekaligus aksi mengurangi perubahan iklim yang mengakibatkan Bumi ciptaan Allah swt dan segala penghuninya akan terancam kepunahan. Manusia dihimbau, untuk tidak sombong dan takabur atas kuasa teknologi dan kemampuan yang dimilikinya. Deklarasi itu mengingatkan dengan mengutip firman Allah swt:

Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (Qur’an 17:37)

Fachruddin M Mangunjaya

Wakil Ketua Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional dan Drafting Team Islamic Declaration on Global Climate Change, Istanbul

Dikutip dari REPUBLIKA 29 Agustus 2015

Bagikan Artikel

Recent Posts

NEWS & EVENTS

Membumikan Perjanjian Al-Mizan

Para ulama, cendekiawan, dan aktivis lingkungan muslim baru saja melahirkan Perjanjian Al-Mizan. Upaya menjaga masa depan bumi dan peradaban. Koran Tempo, Senin, 18 Maret 2024

Read More »