EcoMasjid Menjawab Komitmen Zero Emission

Pondok Gede ( 11/11). Pusat Pengajian Islam.-Krisis lingkungan hidup dengan berbagai manifestasinya, sejatinya adalah krisis moral, karena manusia memandang alam sebagai obyek untuk dimanfaatkan semata bukan sebagai obyek yang perlu dipelihara untuk kelangsungan kehidupan manusia. Aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan tersebut, berdampak langsung pada lingkungan dan kehidupan manusia itu sendiri. Sumberdaya alam penting yang tak terbarukan, seperti air dan energi fosil semakin cepat terkuras.

Klick gambar ini untuk menuju website EcoMasjid

ecomasjid
Peluncuran Program Ecomasjid diresmikan oleh Wakil Presiden HM Jusuf Kalla, saat mu’tamar Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Pondok Gede, Jakarta (10/11)

Kelangkaan sumberdaya air dan energi merupakan ancaman eksistensi kehidupan masa depan manusia. Karena itu, konservasi dan pelestarian sumberdaya sebagai penunjang hidup harus menjadi prioritas dengan merubah perilaku ramah lingkungan yang di realisasikan dalam tindakan nyata. Penanganan krisis lingkungan yang bermuara pada krisis moral perlu ditangani dengan pendekatan moral.

Masjid merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk pembinaan moral keagamaan. Masjid bukan hanya semata-mata dijadikan sebagai sarana ibadah ritual (mahdhah), melainkan ia menjadi sarana dan sekaligus kekuatan dalam membangun dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan pembaharuan kehidupan umat, baik sekarang maupun pada masa yang akan datang.

Program masjid ramah lingkungan atau ecoMasjid diharapkan dapat menjadikan masjid yang mempunyai kepedulian terhadap hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya untuk Penghidupan Berkelanjutan kita semua – HM. Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia.”

“Program masjid ramah lingkungan atau ecoMasjid ini diharapkan dapat menjadikan masjid yang mempunyai kepedulian terhadap hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya untuk Penghidupan Berkelanjutan kita semua. Program ecoMasjid ini sangat selaras dengan program pemerintah, oleh karenanya kita perlu dukung bersama keberhasilannya,” demikian disampaikan HM Jusuf Kalla, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia saat memberikan sambutan pada Peluncuran ecoMasjid ramah lingkungan , di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu 11 November 2017.

Lihat juga Semiloka dan Peluncuran Percontohan EcoMasjid Azzikra Sentul 2016:

EcoMasjid adalah program pengelolaan masjid yang berkelanjutan melalui aktivitas memelihara lingkungan hidup dan sumber daya alam yang bertujuan untuk meningkatkan afektifitas dakwah lisan dan aksi nyata secara terukur sebagai perwujudan Islam yang membawa rahmad bagi seluruh alam semesta. Program EcoMasjid ini merupakah program dari Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup (PLH) dan Sumberdaya Alam (SDA) Majelis Ulama Indonesia.
Ketua Lembaga PLH &SDA Majelis Ulama Indonesia Dr.Ir. H. Hayu S. Prabowo mengatakkan, memakmurkan masjid tidak bisa hanya dengan ceramah, perlu aksi nyata untuk membangun kemandirian umat dalam menghadapi ancaman kelangkaan air dan energi. Hal ini dilakukan dengan orientasi pengelolaan masjid yang mandiri dan berkelanjutan pada aspek idarah (manajemen), imarah (kegiatan memakmurkan), dan ri’ayah (pemeliharaan dan pengadaan fasilitas).

Dr Fachruddin Mangunjaya, meninjau stand
Dr Fachruddin Mangunjaya, meninjau stand Ecomasjid

Sebagai informasi, pada 19 Februari 2016, Majelis Ulama Indonesia dan Dewan Masjid Indonesia telah memprakarsai program ecoMasjid yang diluncurkan di Masjid dan pondok pesantren Azzikra Sentul, Bogor. Beberapa tindak lanjut telah dilakukan terutama dalam hal mendukung fungsi utama masjid sebagai tempat ibadah, khususnya dalam peningkatan akses air dan sanitasi sebagai sarana bersuci (thaharah) untuk sahnya ibadah serta merupakan kebutuhan masyarakat paling mendasar yang saat ini dirasakan keadaannya semakin kritis.

Lihat: Ecomasjid Gerakan Lingkungan Berbasis Masjid

Untuk mendukung peningkatan akses air dan sanitasi ini untuk masyarakat, Majelis Ulama Indonesia melalui Musyawarah Nasional MUI di Surabaya tahun 2015 telah membahas dan menetapkan Fatwa MUI no. 001/MUNAS-IX/MUI/2015 Tentang Pendayagunaan Harta Zakat, Infaq, Sedekah & Wakaf Untuk Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Bagi Masyarakat.

Gerakan Perubahan Iklim
Dr Fachruddin Mangunjaya, Ketua PPI yang juga Wakil Direktor LPLH-SDA MUI, menambahkan, upaya ini merupakan gerakan penting dalam menyadarkan ummat tentang pentingnya berpartisipasi mencegah melajunya pemanasan global. “Apabila masjid beralih pada energi terbarukan. Maka otomatis akan berkontribusi pada pengurahan pemanasan global. Emisi dari energi kotor, dengan menggunakan BBM dan Batubara, sudah harus ditinggalkan, karena menyebabkan penebalan atmosfer dan perubahan iklim global” ujarnya.

Beliau berhadap gerakan ini mendapatkan sambutan seluruh masjid yang ada di tanah air dalam upaya memenuhi emisi nol (zero emission) sebagaimana dideklarasikan dalam deklarasi Istanbul 2015. “Canangan 1000 masjid dengan 1000 solar panel dapat digerakkan dengan massif dalam beberapa tahun kedepan. Karena itu Pusat Pengajian Islam (PPI) mendukung penuh upaya dan gerakan ini menjadi menular ke seluruh Indonesia,” tambah anggota Drafting Deklarasi Islam untuk Perubahan Iklim Istanbul ini.//

Berita Terkait:

Bagikan Artikel

Recent Posts

NEWS & EVENTS

Membumikan Perjanjian Al-Mizan

Para ulama, cendekiawan, dan aktivis lingkungan muslim baru saja melahirkan Perjanjian Al-Mizan. Upaya menjaga masa depan bumi dan peradaban. Koran Tempo, Senin, 18 Maret 2024

Read More »