Peduli Krisis Iklim, Ponpes Annuqayah Bekali Santri dengan Kurikulum Berbasis Lingkungan

(PPI UNAS). Laporan Kementerian Kementerian Agama menunjukkan ada 26.975 pondok pesantren di Indonesia per Januari 2022 dengan jumlah 1,64 juta santri di pondok pesantren seluruh Indonesia per September 2022. Para santri sangat berpotensi untuk berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan pelestarian alam, serta membantu mengurangi pemanasan global. 

Salah satu pondok pesantren yang memiliki kepedulian pada masalah lingkungan yaitu Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah Guluk-guluk di Sumenep, Jawa Timur. Kepala Biro Pengabdian Masyarakat Ponpes Annuqayah Ustadz Moh, Khatibul Umam mengatakan kurikulum di sekolah berbentuk kumpulan tulisan dan disusun oleh guru mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Saat ini, dari delapan sekolah setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), baru satu sekolah yang menggunakan kurikulum PLH di kelas dan mulai diajarkan sejak tahun 2014 lalu kepada siswa kelas X SMA 3 Annuqayah. Sosok guru yang berperan dalam menyusun kurikulum dan mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup tersebut adalah Bapak M. Mushthafa, S. Fil, M.A.

Ustadz M. Musthafa mengungkapkan ada dua alasan pokok mengapa SMA 3 Annuqayah memberikan pelajaran lingkungan hidup di kelas X. Pertama, posisi dan sejarah SMA 3 Annuqayah pada khususnya dan Ponpes Annuqayah pada umumnya. Ponpes Annuqayah yang berdiri tahun 1887 ini sejak lama dikenal sebagai sebuah pondok pesantren yang memiliki perhatian khusus pada masalah lingkungan hidup. Di tahun 1981, Ponpes Annuqayah mendapatkan penghargaan Kalpataru atau penghargaan lingkungan hidup tertinggi dari pemerintah Indonesia dalam kategori penyelamat lingkungan berkat program penghijauan yang dilaksanakan oleh biro pengabdian masyarakat Ponpes Annuqayah. Saat itu, paling tidak ada dua tokoh kunci yang menjadi kunci keberhasilan dari kegiatan atau program penghijauan yaitu KH. Abdul Basith AS dan juga Alm. KH. M. Tsabit Khazin. Sejak tahun 1981, nama Annuqayah dikenal oleh masyarakat pesantren pada khususnya dan pegiat lingkungan hidup pada umumnya sebagai sebuah pesantren yang mempunyai perhatian besar pada masalah lingkungan hidup. Kedua, beliau melanjutkan, adanya kesadaran bahwa masalah lingkungan hidup adalah salah satu masalah yang sangat penting untuk diberikan kepada siswa sebagai bekal bagi mereka menghadapi tantangan dunia masa depan. Seperti kita ketahui, masalah atau kerusakan lingkungan hidup beberapa tahun belakangan ini telah memicu adanya perubahan iklim berupa pemanasan global yang kemudian memicu pada lahirnya bencana iklim yang potensinya bisa semakin berbahaya. Ini menuntut generasi muda untuk juga memiliki persiapan menghadapi tantangan lingkungan yang akan mereka hadapi. 

Dua latar belakang ini diharapkan dapat melahirkan ikatan antara siswa dengan visi Annuqayah di bidang lingkungan hidup serta kesadaran dan kepekaan siswa sebagai warga dunia untuk dapat  bersama-sama berkontribusi mengantisipasi terjadinya bencana iklim yang lebih luas. Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup Ponpes Annuqayah mulai disusun dengan menggali akar permasalahan lingkungan hidup di sekolah, seperti pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, dan ketersediaan lingkungan yang sehat.  Masalah-masalah ini membutuhkan respon semua pihak. “Kami berharap materi Pendidikan Lingkungan Hidup di SMA 3 ini dapat memberikan bekal yang cukup kepada generasi muda yang akan datang untuk dapat mengambil langkah bersama mengatasi potensi bencana iklim yang lebih luas di Madura, khususnya di tempat siswa-siswa kami berada,” tutur beliau. 

Kelompok santri yang mengelola limbah sampah menjadi kerajinan di lingkungan Pesantren Annuqayah (@AnnuqayahTV)

Ponpes Annuqayah berjejaring dengan berbagai organisasi lingkungan hidup, seperti Wahana Lingkungan Hidup di Jawa Timur.  Selain itu, pada tahun 2006, kegiatan ekstrakurikuler di bidang lingkungan hidup yang bernama “Duta Lingkungan” mulai didirikan yang kemudian bertransformasi pada tahun 2008 menjadi komunitas yang disebut “Pemulung Sampah Gaul” yang sampai saat ini masih terus eksis dan berkegiatan dalam bidang lingkungan hidup. 

Video Pengantar Materi Pendidikan Lingkungan Hidup Kelas X Pondok Pesantren Annuqayah 

Bagikan Artikel

Recent Posts

NEWS & EVENTS

Membumikan Perjanjian Al-Mizan

Para ulama, cendekiawan, dan aktivis lingkungan muslim baru saja melahirkan Perjanjian Al-Mizan. Upaya menjaga masa depan bumi dan peradaban. Koran Tempo, Senin, 18 Maret 2024

Read More »