Tokoh Agama Menanggapi  Perusakan Lingkungan Hidup 

Akar  persoalan  krisis  lingkungan  dan  perubahan  iklim  bermuara  dari  gaya  hidup manusia yang berperilaku  tidak  ramah  lingkungan,  tidak  hemat,  boros  dan  pencemar terhadap  sumber  dayaalam  dan  lingkungan.  Oleh  karenanya banyak  pakar  lingkungan berpendapat bahwa tindakan praktis dan teknis perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup  dan  mitigasi  perubahan  iklim  dengan  bantuan  sains  dan  teknologi  ternyata  bukan solusi  yang  tepat. Yang  dibutuhkan  adalah  perubahan  perilaku  dan  gaya  hidup  yang beretika.

IMG-20151012-WA0110

Agama merupakan salah satu faktor pendorong dari adanya perubahan perilaku dan  gaya hidup. Agama mengajarkan  kesederhanaan,  tidak  boros  dan  mubazir.  Selain  itu agama  mengajarkan  supaya  manusia  berbuat  adil  dan  berbuat  baik  kepada  semua makhluk.

Adapun tujuan yang diharapkan dari Rembuk Nasional ini yaitu:

1.  Mendapatkan  pandangan  tokoh‐tokoh  lintas  agama  tentang  peran  manusia  dalam perlindungan  dan  pengelolaan  lingkungan  hidup  serta  mitigasi  dan  adaptasi perubahan iklim.

2. Mendapatkan  pemikiran‐pemikiran  pemangku  kepentingan  mengenai  peran  gerakan moral dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia.

3. Mengembangkan  sinergi  para pemangku  kepentingan  dalam  menyusun  program  dan melakukan  kegiatan  dalam upaya  perlindungan  dan  pengelolaan  lingkungan  hidup serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia berbasis gerakan moral.

4. Mewujudkan  program  Suistainable  Development  Goals  (SDGs)  yang  ditetapkan  oleh Perserikatan Bangsa‐Bangsa khususnya dalam masalah lingkungan hidup.

Bagikan Artikel

Recent Posts

NEWS & EVENTS

Membumikan Perjanjian Al-Mizan

Para ulama, cendekiawan, dan aktivis lingkungan muslim baru saja melahirkan Perjanjian Al-Mizan. Upaya menjaga masa depan bumi dan peradaban. Koran Tempo, Senin, 18 Maret 2024

Read More »