Krui ( 3/7) WWF Indonesia memfasilitasi pelatihan untuk 20 orang Dai Konservasi. Kegiatan ini dilakukan dengan mengundang Pusat Pengajian Islam dan Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH SDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta dan juga MUI Propinsi Lampung yang diwakili oleh Ustadz Alif Ma’luf. Kegiatan ini diadakan di Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Adapun dua puluh orang dai yang dilatih adalah mewakili 10 desa dari tiga kabupaten yang berada di sekitar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, yaitu Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus dan Pesisir Barat.
“Bukit Barisan Selatan merupakan bagian penting ekosistem yang mendukung kehidupan. Memberikan pemahaman dan melibatkan tokoh agama dapat menjadi kunci penyadaran masyarakat, agar kawasan ini tidak terus menerus terjadi perambahan,” ujar Fachruddin Mangunjaya, yang menjadi narasumber dalam pelatihan itu.
Dari MUI Jakarta, Ustadz Mifta Huda, MSy, Staff LPLH-SDA MUI, memberikan materi tentang penyampaian Fatwa Satwa yang Dilindungi dan teknik penyampaian khutbah dan ceramah. Acara ini dibuka oleh Bapak Ismantn, Kepala Bidang Teknis, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menyadarkan dan menekan perburuan satwa dan gangguan terhadap kawasan-kawasan konservasi, khususnya TNBBS. Penjelasan tentang pentingnya melindungi eksistensi satwa dipaparkan oleh Novi Hardiasto, WWF Wildlife Crime.
Lihat Juga:
BERITA TERKAIT