Survey WASH: Penjelasan dan Program Sanitasi Diperlukan Masyarakat

Karawang (23/12). Pusat Pengajian Islam (PPI) menurunkan tim lanjutan untuk melakukan survei Water Sanitiation dan Hygiene (WASH), di kawasan Kabupaten Karawang Jawa Barat. Kawasan ini merupakan tindak lanjut kegiatan survey sebelumnya, yaitu di daerah Bogor (Cijayanti dan Kalimulya), Cibinong. Survei ini adalah kegiatan pengambilan data awal (baseline assessment) yang harus dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat di empat kelompok terseleksi yaitu, Kelompok Desa Kalimulya (Pondok Pesantren Hidayatullah), Kelompok Cijayanti ( Masjid Al Ihya), Kelompok Desa Pisang Sambo (Masjid Raudatul Khair) dan Kelompok Desa Karajan Kampung Sawah (Masjid Nurul Falah dan Pesantren Mursyidul Falah).

Kegitan ini merupakan tindak lanjut rencana kerjasama dalam implementasi program WASH berbasis Masjid dan Pesantren, kerjasama PPI, Global One dan PLH SDA MUI.

Lihat:  Membuka Pendekatan Agama, Mengubur Angka Sanitasi yang Buruk

Dalam kegiatan berikutnya, akan dilakukan intervensi penyadaran pada dua kelompok desa dan masjid atau pesantren untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya air, sanitasi dan kebersihan. Selain itu di kalangan pesantren juga akan dilakukan pelatihan dan pembelajaran tentang menstruasi bagi para santri putri, dengan melibatkan dosen pengajar, guru dan jaringan IWWASH.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi sebuat pendekatan yang berarti bagi masyarakat, sebagai wujud dari pengabdian masyarakat oleh Universitas Nasional: yaitu riset, pendidikan dan pengabdian pada masyarakat.” kata Dr. Fachruddin Mangunjaya, Ketua PPI UNAS.

Kondisi lingkungan bertambah buruk ketika populasi penduduk bertambah tinggi dan kesempitan lahan membawa masyarakat semakin terdesak. Sanitasi yang buruk akan rentan terhadap penyakit, terutama yang bersumber dari air. Perkembangan di kawasan pedesaan Kabupaten Karawang ini membuktikan perlunya penanganan dan penyadaran untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap air, sanitasi dan higien.

KH Sofyan Fahmi, tokoh masyarakat dan Pembina DKM Masjid Nurul Falah, menyambut baik inisiatif ini. “Sungguh gembira, kami didatangi dan diberkan pencerahan tentang air, sanitasi dan kesehatan. Kami sangat memerlukan, untuk mendidik masyarakat, terutama dalam pendekatan agama Islam,” tambah beliau. Kiyai Fahmi, mempersilahkan tim untuk mengumumkan kepada masyarakat tentang survei ini pada jamaah Jum’at di Masjid Nurul Falah.***

BERITA TERKAIT:

Bagikan Artikel

Recent Posts

NEWS & EVENTS

Membumikan Perjanjian Al-Mizan

Para ulama, cendekiawan, dan aktivis lingkungan muslim baru saja melahirkan Perjanjian Al-Mizan. Upaya menjaga masa depan bumi dan peradaban. Koran Tempo, Senin, 18 Maret 2024

Read More »