UNIVERSITAS NASIONAL DAN YAYASAN INISIASI ALAM REHABILITASI INDONESIA TANDATANGANI NOTA KESEPAHAMAN

nota_25-3

Jakarta-PPI-Kemitraan para pihak serta pendekatan  multi-disiplin menjadi kunci dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati. Tujuan konservasi tidak hanya semata memberikan perlindungan bagi habitat dan kehidupan satwa liar, namun juga terkait dengan peningkatan kualitas hidup manusia yang lebih kompleks. Untuk itu kerjasama dengan perguruan tinggi melalui peran pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat menjadi langkah  strategis dalam mendukung upaya konservasi di Indonesia.

Menandai kemitraan tersebut Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Universitas Nasional Prof. Ernawati Sinaga M.S., Apt., dan Ketua Yayasan Inisiatif Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) Tantyo Bangun menandatangani Nota Kesepahaman tentang Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia yang berlangsung di Universitas Nasional, Jalan Sawo Manila, Jakarta, Selasa (25/06).

Acara ini juga disaksikan oleh Kepala Pusat Pengajian Islam, Dr. Fachruddin Mangunjaya dan perwakilan dari Fakultas Biologi, Hukum, Pertanian, serta Ekonomi dan Bisnis.

IMG_9823

 

“Penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi landasan hukum bagi kerjasama antara Universitas Nasional dan YIARI melalui kegiatan riset dan pengabdian masyarakat melalui pendekatan lintas disiplin ilmu yang selama ini telah dilakukan oleh Pusat Pengajian Islam. Kedepan pendekatan ini akan semakin diluaskan, seperti pendekatan hukum, ekonomi ataupun pertanian dan disiplin ilmu lainnya sehingga diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar bagi  masyarakat melalui kegiatan konservasi satwa liar.” ujar Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt.

Selama sepuluh tahun bekerja di Indonesia dalam upaya penyelamatan, rehabilitasi serta pelepasliaran satwa liar di Indonesia, YIARI menyadari bahwa upaya tersebut membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama upaya yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat, terutama kegiatan penyadartahuan dan penguatan kapasitas lembaga-lembaga pemerintah dan pelibatan lembaga non-pemerintah dalam kegiatan konservasi.

nota3

Tantyo Bangun mengatakan, kerjasama yang selama ini telah dilakukan YIARI bersama PPI-UNAS telah memberikan keyakinan Universitas Nasional melalui peran Tri Darma Perguran Tingginya mempunyai potensi dan kapasitas yang memadai dalam mendukung upaya konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia.

Nota kesepahaman ini juga diharapkan akan menjadi kerangka kerja dalam peningkatkan kualitas kemitraan penelitian antara perguruan tinggi di Indonesia dan di luar negeri, terutama yang terkait dengan isu-isu terkini seperti penegakan hukum lingkungan, ekonomi lingkungan serta ekosistem dan peradaban.

 

 

 

 

Bagikan Artikel

Recent Posts

NEWS & EVENTS

Membumikan Perjanjian Al-Mizan

Para ulama, cendekiawan, dan aktivis lingkungan muslim baru saja melahirkan Perjanjian Al-Mizan. Upaya menjaga masa depan bumi dan peradaban. Koran Tempo, Senin, 18 Maret 2024

Read More »