RISE FOR CLIMATE: Percepat Pengembangan Energi Bersih

JAKARTA (PPI) – Hari Sabtu kemarin (8 September), Indonesia turut berpartisipasi dalam aksi global serentak RISE FOR CLIMATE yang ditandai dengan kolaborasi 76 organisasi di 19 kota menyelenggarakan 28 aksi mendorong kepemimpinan dan komitmen pemerintah nasional dan di tingkat lokal dalam mengembangkan energi bersih. Aksi-aksi Indonesia menjadi bagian lebih dari 850 aksi yang dilakukan 464 organisasi di 95 negara. Aksi serentak ini dipicu dari keinginan membangun dukungan publik secara masif terhadap pengembangan energi bersih dengan mengangkat inisiatif energi bersih yang dapat menjadi contoh baik dan mengundang inisiatif lain yang belum terangkat di tingkat individu, komunitas, organisasi masyarakat sipil, hingga sektor swasta.

“Kami hendak memperlihatkan bahwa publik Indonesia bersemangat dan punya kekuatan mendukung pengembangan energi bersih. Harapannya, semangat ini menginspirasi kekuatan yang lebih besar lagi, yaitu pemerintah, agar berkomitmen melakukan percepatan dalam pemanfaatan energi bersih, dari urban hingga pedesaan, karena sumber energi bersih akan meningkatkan ekonomi masyarakat dan berkontribusi pada upaya penanggulangan perubahan iklim,” jelas Devin Maeztri, Koordinator RISE FOR CLIMATE Indonesia.

Dr Fachruddin M Mangunjaya, M.Si, Chairman of Center for Islamic Studies, Universitas Nasional, Jakarta, sebagai salah satu kolaborator RISE FOR CLIMATE Indonesia menyatakan, “Hari ini, kami ingin memberi contoh bahwa komunitas kami juga sudah berkomitmen menginisiasi pemanfaatan energi bersih. Kuliah umum ini adalah bagian dari rangkaian penyadartahuan isu perubahan iklim dan energi bersih bersama dengan tokoh masyarakat, remaja masjid, pesantren, dan mahasiswa, yang didukung oleh platform Eco-Masjid dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Target kami adalah orang muda karena mereka adalah aset masa depan.”

Berbeda lagi pesan yang diangkat di Bengkulu. Suarli Sarim dari Kanopi Bengkulu yang merupakan koordinator aksi RISE FOR CLIMATE Bengkulu mengangkat kaitan energi bersih dengan dampak buruk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara bagi kesehatan dan penanggulangan perubahan iklim.

OPINI: Islam dan Energi Terbarukan

“Kami mengajak 7 komunitas dan 6 BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) kampus untuk nonton bareng dan diskusi sebagai penyadartahuan pentingnya energi bersih. Saat ini, PLTU batubara masif didirikan di Indonesia, khususnya di Sumatera, dalam rangka pencapaian program pemerintah 35 ribu MW. Salah satunya adalah yang akan didirikan di Bengkulu berkapasitas 2 x 100 MW di Teluk Sepang. Dampak polutan PLTU mengakibatkan kematian dini, stroke, penyakit jantung, kanker paru-paru, serta penyakit pernafasan. Jadi pesan kampanye kami adalah meminta para pemimpin memulai transisi menuju energi  bersih yang adil dan mendesak Gubernur Bengkulu untuk menghentikan proyek PLTU batu bara di Teluk Sepang.”

RISE FOR CLIMATE adalah sebuah momen dan langkah awal mengangkat dan melibatkan siapapun dan dimanapun kita berada untuk bersinergi mendorong percepatan pemanfaatan energi bersih sesuai dengan potensi daerahnya. Dampak iklim dirasakan oleh siapapun tanpa pandang bulu dan tanpa terkecuali.

Di Jakarta, kolaborasi orang muda untuk energi bersih ditunjukkan dengan adanya dialog lintas iman bertema “Energi Bersih, Satukan Indonesia”, pukul 14.00 – 17.00 di @america, Pacific Place, oleh Campaign.com, Koaksi Indonesia, Indorelawan.org, Temu Kebangsaan (Tembang), Climate Institute, WWF-Indonesia, dan 350.org. Kegiatan ini mengundang Yenny Wahid (Wahid Institute), Romo Andang Binawan (praktisi lingkungan hidup), Andhyta F. Utami (Peneliti World Bank & Pemerhati Isu Pembangunan dan Perubahan Iklim), dan Dinar Prasetyo (Direktur Eksekutif Energi Bersih Indonesia) untuk membahas pentingnya dukungan dan aksi nyata pengembangan energi bersih di kehidupan sehari-hari dalam perspektif lintas iman.

Lihat:  Foto-Foto kegiatan Rise for Climate

Indonesia sendiri sudah memiliki target energi terbarukan dalam bauran energi nasional sebanyak 23 persen pada tahun 2025. Target ini akan tercapai dengan adanya kerja sama semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, akademisi, komunitas, dan masyarakat luas. “Kami mengajak kita semua, terutama orang muda Indonesia, untuk menyadari kembali dampak besar perubahan iklim yang sudah dan akan terjadi ke depan dengan beralih ke energi bersih mulai dari sekarang. Mari menginspirasi dan menjadi terinspirasi dengan inisiatif energi bersih yang sudah ada, dan ayo berkolaborasi untuk membuat aksi kolektif yang lebih besar,” tutup Devin.

BERITA TERKAIT

Bagikan Artikel

Recent Posts

AGENDA

Green Islam

Program Kajian Pemikiran Islam (KPI) kembali hadir dengan tema besar “Green Islam” yang berlangsung setiap Sabtu dari 7 September hingga 14 Desember 2024. Program ini

Read More »