(PPI UNAS) Berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah awal bulan ini tentang penyelenggaraan ibadah haji, kuota haji Indonesia meningkat menjadi 221.000 jemaah tahun ini dari 100.051 jemaah tahun sebelumnya. Hal ini tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi umat Islam tanah air. Para calon jemaah haji berupaya mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin sebelum berangkat ke tanah suci, salah satunya dengan mengikuti bimbingan manasik haji untuk mendapatkan bekal teori maupun praktik.
Di tahun 2022, Indonesia menempati peringkat pertama dengan kuota sebesar 100.051 jemaah. Untuk mewujudkan kepedulian umat muslim Indonesia dan dunia terhadap krisis iklim, Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional didukung oleh Majelis Ulama Indonesia membuat aplikasi Haji Ramah Lingkungan yang diluncurkan pada 30 Juni 2022. Melalui aplikasi ini, para jemaah haji dapat melakukan ibadah haji dan umrah dengan memperhatikan dan merawat lingkungan. Seperti sabda Rasulullah SAW yang berarti: “Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah.” (HR. Bukhari&Ahmad).
Green Hajj App Ver 2.0 Bahasa Malaysia dan Indonesia Diluncurkan
Aplikasi yang tersedia dan dapat diunduh di App Store dan Google Play Store ini memuat bacaan dan doa serta panduan praktis dalam melakukan ibadah haji dan umrah. Pengguna juga bisa mendapatkan petunjuk mengenai ibadah haji dan umroh yang ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti penggunaan air dan energi yang efisien, pengurangan sampah khususnya sampah plastik, dan penggunaan transportasi publik. (AMA)
Haji Dan Perubahan Iklim, Launching Green Hajj Apps: Panduan Haji dan Umroh Ramah Lingkungan