Program Ekopesantren: Jadi Bagian Program Berkelanjutan Berbasis Budaya dan Agama di UNEP

“Program Ekopesantren, menjadi salah satu model Peta Jalan Gaya Hidup Berkelanjutan Berbasis Budaya dan Agama yang diakui oleh Program Lingkungan Hidup PBB.”

 

JAKARTA (23 June 2025). United National Environmental Program (UNEP) Luncurkan dokumen peta jalan Sustainable Lifestyles. Peta jalan ini bertujuan untuk memobilisasi para pelaku agama, lembaga keagamaan, dan komunitas spiritual sebagai katalisator untuk mempromosikan gaya hidup berkelanjutan (Senin, 23/5). Peluncuran tersebut dilalukan secara daring dan terbuk melaui laman website UNEP.

Dr. Iyad Abumoghli, Pendiri & Direktur Koalisi Iman untuk Bumi UNEP menyatakan bahwa “Menggabungkan keyakinan spiritual dengan tindakan pro-lingkungan dapat menghasilkan kerangka kerja yang kuat untuk mengatasi tantangan lingkungan saat ini. Komunitas agama dapat menginspirasi perubahan yang berarti dengan memimpin melalui contoh dan memastikan kesejahteraan semua kehidupan di Bumi”.

Program Ekopesantren, Program Animator Laudato Si, Hope Catedral, Green Hajj Guide dan T Shirt and Totebag Activity (SMRD) menjadi model penerapan Gaya Hidup Berkelanjutan Berasis Nilai, Budaya dan Spiritualitas ( Values Culture, and Spirituality for Sustainable Lifestyle -link) https://www.unep.org/events/webinar/launch-values-culture-and-spirituality-sustainable-lifestyles-roadmap-people-and

UNEP dalam dokumen  peta jalan ini menguraikan bagaimana nilai-nilai berbasis agama, ajaran etika, dan praktik budaya dapat memengaruhi perilaku individu dan kolektif untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 12 tentang konsumsi dan produksi berkelanjutan. Dokumen ini memberikan kerangka kerja strategis dan praktis tentang bagaimana komunitas agama dan spiritual dapat secara aktif berkontribusi pada pengelolaan lingkungan dan kehidupan berkelanjutan. Kelompok agama, seperti lima kelompok  model yang ditampilkan dalam publikasi ini menunjukkan banyak keuntungan.

Misalnya, kemampuan  mereka untuk memanfaatkan jaringan berbasis agama dan kelembagaan yang ada untuk meningkatkan program-program tentang lingkungan, seperti kasus Program Ekopesantren dan Program Animator Laudato Si’.  Agama memobilisasi masyarakat di mana mereka dipercaya sebagai corong moralitas dan etika, dengan menunjukkan cara-cara praktis untuk menggalakkan perilaku pro-lingkungan.

“Dengan adanya rekognisi ini, maknanya Universitas Nasional melalui inisiatifnya di PPI UNAS telah menunjukkan peran Kampus Berdampak, baik secara nasional maupun international. Program Ekopesantren menjadi model upaya berbasis spiritualitas untuk gaya hidup yang berkelanjutan,” Sambut rektor Universitas Nasional, El Amry Bermawi Putera.

Pusat Pengajian Islam UNAS adalah pusat kajian unggulan (center for excellence) UNAS, yang sejak empat tahun lalu meluncurkan inisiatif Program Ekopesantren, yang menjadi platform untuk melakukan penguatan kegiatan lingkungan hidup di 50 pesantren.

United Nations Environment Programme (UNEP)

United Nations Environment Programme (UNEP) adalah otoritas global terkemuka untuk lingkungan, yang didirikan pada tahun 1972 setelah Konferensi Stockholm, dengan kantor pusat di Nairobi, Kenya. UNEP memimpin upaya global dalam mengatasi krisis planet tiga kali lipat: perubahan iklim, kehilangan biodiversitas, dan polusi. Melalui sains yang kuat, koordinasi global, dan advokasi, UNEP mendukung 193 Negara Anggota PBB melalui United Nations Environment Assembly, badan pengambilan keputusan lingkungan tertinggi di dunia. Program-program UNEP fokus pada pembangunan berkelanjutan, perlindungan spesies, dan perjanjian internasional seperti Protokol Montreal. UNEP juga menyelenggarakan World Environment Day dan inisiatif seperti Champions of the Earth untuk mendorong aksi lingkungan global.

Dokumen peluncuran Sustainable Lifestyles Roadmap: Disini

Bagikan Artikel

Recent Posts