Landscape News memuat berita tentang kegiatan Pusat Pengajian Islam yang dikepalai Dr Fachruddin Mangunjaya serta upayanya melatih ribuan para ustadz dalam memberikan peningkatan kapasitas mereka untuk pengetahuan konservasi lingkungan dan perubahan iklim. Berita itu menyebutkan bahwa “Penggabungan antara keyakinan seseorang yang melibatkan iman, pendidikan dan lingkungan hidup kini sedang merubah bentang alam Asia Tenggara.”
Berita tersebut juga menyatakan, bahwa ini merupakan aksi akademik dan eksperimental Mr. Fachruddin berjalan dengan latar belakang dari perubahan budaya yang lebih besar baik di negaranya maupun dunia pada umumnya. Sebabaimana diketahui, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (SDGs) mengedepankan agama sebagai agenda utama pada tahun 2030.
.@FachruddinM has trained more than 1,000 Indonesian clerics in using theology to promote #conservation, equipped teachers to become “eco-pesantren,” and helped shape the international Islamic Declaration for #ClimateChange ? https://t.co/pvja0hd4lj#ThinkLandscape
— Global Landscapes Forum (GLF) (@GlobalLF) March 1, 2020
Lembaga tersebut mencatat bahwa sekitar 80 persen populasi dunia mengikuti semacam keyakinan dan bahwa komunitas keagamaan di mana saja dapat “memanfaatkan pengaruh finansial, moral, dan etika yang cukup besar siap membantu mereka “dalam pelayanan konservasi dan lingkungan.
Lihat berita,Landscape News: “Eco-pesantren takes Islamic perspective on nature conservation
Global Landscapes Forum (GLF) adalah platform berbasis pengetahuan terbesar di dunia tentang penggunaan lahan terintegrasi, yang didedikasikan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Perjanjian Iklim Paris. Forum ini mengambil pendekatan holistik untuk menciptakan lanskap berkelanjutan yang produktif, sejahtera, adil dan tangguh serta mempertimbangkan lima tema kohesif inisiatif pangan dan mata pencaharian, restorasi bentang alam, hak, keuangan, dan mengukur kemajuan.
Lihat juga: