Ekopesantren, Upaya ‘Kaum Sarungan’ Ikut Gerakan Global Jaga Lingkungan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pusat Pengajian Islam (PPI) Universitas Nasional (Unas) menggelar acara penganugerahan “Ekopesantren Award” di Jakarta pada Jumat (14/6/2024). Sebanyak 13 pesantren mendapatkan penghargaan atas peran mereka dalam mendukung kelestarian lingkungan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Waryono Abdul Ghafur mengatakan, program ekopesantren bertujuan menegaskan kembali kepedulian pesantren pada ikhtiar-ikhtiar menjaga alam sekitar. Menurut dia, para kiai dan santri umumnya di Indonesia terus berusaha menjadi bagian dari pelestari lingkungan.

“Cuma kita perlu bukti-bukti pesantren, ekopesantren itu seperti apa. Alhamdulillah, dari proses tiga tahun belakangan, ada proses perjalanan, pelatihan, bimbingan teknis, dan macam-macam seminar. Puncaknya, hari ini kami memberikan penghargaan kepada pesantren-pesantren terpilih,” kata Waryono kepada Republika di Auditorium Cyber Library Unas, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Ia mengakui, semua pondok pesantren (ponpes) sesungguhnya bersifat mandiri, tumbuh atas kesadaran serta tanggung jawab moral para kiai pendirinya. Karena itu, pemerintah dan dunia kampus semata-mata berperan sebagai pendamping

“Pesantren ini termasuk lembaga yang paling adaptif dengan perubahan. Kalau ada isu lingkungan, fikihnya juga sudah ada,” ujar Waryono.

Ia berharap, seluruh perwakilan pesantren yang hadir pada kesempatan ini dapat menjadi perintis di berbagai daerah masing-masing. Dengan demikian, mereka bisa terus menggaungkan, para santri menjadi bagian tak terpisahkan dari gerakan global untuk menjaga lingkungan hidup.

“Karena isu lingkungan ini isu global ya. Dan setiap kita memang harus peduli ke sana. Siapa lagi kalau bukan kita yang menjaga alam ini untuk tetap ramah dengan kita?” paparnya.

Ketua PPI Unas Fachruddin M Mangunjaya menyampaikan, program-program ekopesantren menjadi upaya untuk melacak serta memetakan pesantren-pesantren yang secara nyata dan konsisten menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan. Mereka inilah yang layak disebut sebagai “ekopesantren” atau ponpes dengan wawasan ekologis.

Fachruddin menjelaskan, terdapat 10 program ekopesantren yang menjadi tolok ukur (benchmarking) untuk sebuah ponpes ramah lingkungan. Penentuan benchmarking ini pun telah berdasarkan pada riset.

“Jadi kalau orang tanya, misalnya, (ponpes) yang mana ekopesantren, kriterianya ya yang seperti ini,” kata Fachruddin.

Ia menjelaskan, 10 program itu di antaranya adalah Kurikulum Berbasis Lingkungan; Integrasi Pelajaran Fikih Lingkungan; Peningkatan SDM di Bidang Lingkungan; Lahan Pesantren; dan Sumber Daya Air. Kemudian, ada program Hidup Sehat; Pengelolaan Limbah dan Sampah; Sumber Daya dan Energi; Transportasi; serta Keanekaragaman Hayati.

Fachruddin menegaskan, sepuluh program ekopesantren sudah disosialisasikan secara global di Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP-27) 2022 di Mesir. Dokumen yang sama juga telah diumumkan dalam COP-28.

“Jadi kita harapkan, pesantren juga bisa terus mengglobal. Sebab, itu adalah misi kita untuk rahmatan lil ‘alamin,” ujar Fachruddin.

PPI UNAS mengungkapkan, sebanyak 50 pesantren telah mengikuti rangkaian acara ekopesantren. Sebanyak 40 unit di antaranya merupakan ponpes-ponpes dari Jawa. Adapun sisanya berasal dari Sumatra.

Hasil penilaian dan rapat dewan juri memutuskan, pemenang “Ekopesantren Award” tahun ini adalah sebagai berikut.

Penghargaan Program Umum

• Penghargaan 1: Ponpes Sunan Pandanaran – Yogyakarta

• Penghargaan 2: Ponpes Rahmatan Lil Alamin – Nganjuk

• Penghargaan 3: Ponpes Pabelan – Magelang

Penghargaan Per Program

1. Kebijakan Lingkungan: Ponpes Al Uswah – Langkat

2. Fiqih Lingkungan: Ponpes Tahfidz Quran Darul Ulum Lido – Kabupaten Bogor

3. Peningkatan SDM: Ponpes Assalafi Al Fithrah – Kota Surabaya

4. Lahan Pesantren: Ponpes Nurul Huda Cibojong – Garut

5. Sumber Daya Air: Ponpes Madinatunnajah Cilimus – Kabupaten Kuningan

6. Hidup Sehat: Ponpes Modern Islam Assalaam – Solo

7. Pengelolaan Limbah dan Sampah: Ponpes Rubat Mbalong Ell Firdaus – Cilacap

8. Sumber Daya Energi: Ponpes HM Lirboyo Papar – Kediri

9. Transportasi: Ponpes Modern Al Binaa Boarding School – Kabupaten Bekasi

10. Keanekaragaman Hayati: Ponpes Kun Karima La Tansa 3 – Pandeglang

Sumber : www.republika.co.id

Dokumentasi kegiatan: Disini

Baca juga: Indonesia Tuan Rumah Konferensi Internasional Tentang Agama dan Lingkungan

Bagikan Artikel

Recent Posts

AGENDA

Green Islam

Program Kajian Pemikiran Islam (KPI) kembali hadir dengan tema besar “Green Islam” yang berlangsung setiap Sabtu dari 7 September hingga 14 Desember 2024. Program ini

Read More »