Pusat Pengajian Islam, London (6/12)-Dunia Islam disuguhkan banyak tantangan terutama dalam soal kepemimpinan (leadership) kedepan. Di negara bangsa, atau nation states mayoritas muslim diperlukan ‘ledership’ atau kepemimpinan yang berkarakter, bukan saja mampu membawa umat lebih maju kedepan, tetapi menawarkan leadership tersebut untuk dunia global. World Muslim Leadership Forum (WLMF) adalah wadah dialog para aktifitis, leader, ulama, anak muda, pemimpin perempuan, anggota parlemen, baik Muslim dan non Muslim untuk membuka dialog secara luas tentang sumbangan yang dapat diberikan oleh Islam kedepan.
Lihat: Visi dan Misi WMLF
Dr Fachruddin (bersorban) berdialog dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail di arena WMLF, London (Kamis 6/12).
Lihat : Foto-foto WMLF 2018
Tahun ini pertemuan ke 4, WMLF mengusung tema The Role of Muslim Leadership in Rebuilding Islam’s Global Image, dihadiri oleh sejumlah tokoh-tokoh internasional dalam mengusung dialog tersebut, antara lain The Hon Lord Sheikh of Cornhill, YM Dato Seri Dr Wan Azizah Dr Wan Ismail, Wakil Perdana Menteri Malaysia, MY Dato Saifuddin Nasution Ismali, Menteri Urusan Perdagangan Dalam Negeri Malaysia, Dato Seri Jamil Abidin, CEO Halal Industry Development corporation Malaysia, Mr Maisam Fazel CMO Al Rayan Bank UK, dll. Pertemuan menggunakan dua tempat yaitu Lambeth Palace dan The House of Commons, Westminster (gedung DPR, Inggris)
Lihat: WMLF 2018 Speaker Biography
Dr Fachruddin Mangunjaya, Ketua PPI UNAS diundang dalam membicarakan sesi : How can halal economy and Islamic Finance contribute to the Global Economy? beliau berdiskusi dengan para praktisi Islamic Finance. Menurutnya, pertumbuhan keuangan Islam yang melaju dan mempunyai omset besar di akhir abad ini, sekarang menjadi harapan untuk membangun dunia yang lebih baik. Prinsip Islam yang melarang riba, dan implementasi mendorong ekonomi riel, merupakan kunci untuk memberantas kemiskinan.
Hal tersebut akan mendukung target target Sustainable Development Goals (SDGs). “Bukan itu saja, Islam mempuyai instrument keuangan lain, yaitu zakat, infak, wakaf dan shadaqah, yang dapat menjadi pendorong pertumbuhan dan mendukung tema-tema terkait 17 goals dalam SDGS. Ekonomi Islam bukah saja harus menjunjug tinggi etika, tetapi juga melindungi dan menghargai alam, planet bumi ciptaan Allah.” Beliau mengingatkan supaya investasi yang dilakukan oleh Islamic Finance melihat dampatnya pada alam dan lingkungan, karena itu merupakan salah satu tujuan dari maqasid shariah.
Lihat: Ekonomi Islam Seharusnya mengusung Keseimbangan Ekonomi dan Ekologi
Beliau juga mencontohkan, dalam implementasi tersebut pentingnya leadership dan kemitraan dengan ulama. Dr Fachruddin, mencontohkan apa yang telah dibuat oleh MUI dengan mengeluarkan Fatwa tentang penggunaan ZISWAF untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi.
Lihat juga berita dari ArRayan Bank
Berita terkait: