Tidak dipungkiri bila berkurangnya luasan hutan yang merupakan habitat alami harimau sumatera menjadi perkebunan maupun peruntukan lainnya, perburuan, serta konflik antara manusia dengan harimau, menjadi penyebab menurunnya populasi kucing besar ini.
Jakarta [UNAS] – Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan subspesies yang masih tersisa di Indonesia. Kondisi satwa langka yang jumlahnya semakin menurun ini mendorong seluruh pihak, tidak hanya pemerintah untuk ikut berupaya dalam melindungi keberadaannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendekatan agama, seperti yang digagas oleh Wakil Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional, Dr. Fachruddin Mangunjaya, M.Si.
Pada seminar “Indonesian Tiger Conference 2014” yang berlangsung di Bogor, 11-13 Desember 2014, Dr. Fachruddin menuturkan pelestarian satwa termasuk harimau sumatera, melalui pendekatan agama dapat dilakukan. Agama merupakan sektor terbesar di dunia yang merupakan masyarakat terorganisir. Tahun 2010, sePkitar 6,9 miliar manusia menyatakan dirinya sebagai pemeluk agama atau keyakinan tertentu.
- Presentasi Peran Agama dalam Pemulihan Harimau (ppt 4MB)
- Berita selengkapnya dapat dilihat di Mongabay