Indonesia peringati dengan deklarasi baru yakni Siaga Bumi dengan tujuan dapat bekerja sama dan berkolaborasi menyukseskan 17 agenda yang akan disahkan oleh PBB dalam tiga hari mendatang. Salah satunya tentang solusi kerusakan lingkungan.
Lihat: Komitmen Bristol UNSDG
Din menyebutkan, adanya Siaga Bumi daapt membantu menemukan solusi akan masalah kerusakan lingkungan yang sedang dihadapi bangsa saat ini. Apalagi Indonesia terkenal dan termasuk dalam 10 negara yang menciptakan polusi terbesar di dunia.
“Saat ini Indonesia berada pada uratan ke-enam, dan mungkin hari ini naik ke urutan ke-empat kerusakan lingkungan karena ada asap,” kata Din pada saat menyampikan sambutan Deklarasi Siaga Bumi yang di hadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup (LHK),Siti Nurbaya, Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan serta tokoh perwakilan lintas agama yang di selenggarakan di Kompleks Gedung MPR RI, Jakarta, Senin, (21/9).
Din menjelaskan, deklarasi yang melibatkan tokoh lintas agama tujuannya untuk mendorong terus berjuang menciptakan perdamaian di muka bumi.
Sebab saat ini yang kita lawan dari perdamiaan bukan lagi perang tetapi ketiadaan perdamian yang terilhat dari kemiskinan, kebodohan, diskriminasi, dan kerusakan lingkungan hidup yang membuat dunia dan PBB terus mencari solusi dan jawaban.
Din optimis gelar Siaga Bumi yang dideklarasikan dapat segera menyelamatkan bumi Indonesia karena dilakukan oleh semua perwakilan agama.
Adapun pemuka agama yang hadir di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Walubi Wali Umar Budha Indonesia (Walubi), Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), WWF Indonesia, Society of Indonesian Environment Journalists, Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC).
Lihat Juga: PPI Dukung Indonesia Bergerak untuk Menyelamatkan Bumi
Serta hadir pula dari pihak akdemisi seperti perwakilan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Nasional (Unas) serta sejumlah organisasi lingkungan dan jurnalis.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI mengatakan, langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi masalah kebakaran yang tiap tahun terjadi sejauh sejauh ini tepat. Apalagi jika dibarengi penegakkan hukum yang tegas terhadap para penjahat lingkungan, hal tersebut akan semakin baik.
Berita terkait Lainnya: