PPI Unas Ikut Susun “Mizan” Piagam Lingkungan Islam

D1mPemXX0AEktfa

Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional bersama dengan sejumlah cendekiawan dan lembaga Islam yang bekerja bersama dalam UNEP’s Faith for Earth, The Islamic World Educational, Scientific and Cultural Organization (ICESCO), Islamic Foundation for Ecology and Environmental Sciences (IFEES) tengah mempersiapkan sebuah piagam lingkungan.

Piagam lingkungan ini diberi nama Mizan. Penyusunan untuk pembuatan piagam lingkungan ini juga didukung oleh sejumlah universitas seperti Uskudar University di Istanbul, the Qur’anic Botanic Garden and The College of Islamic Studies, Hamad Bin Khalifa University di Qatar serta Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional di Jakarta.

Dr. Iyad Abumoghli, penasihat kebijakan Badan PPB untuk program lingkungan (United Nations for Environment Programme-UNEP) mengatakan, umat manusia saat ini tengah menghadapi tantangan lingkungan yang luar biasa, yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, seperti krisis iklim, kerusakan dan penurunan fungsi ekosistem, polusi, dan energi.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, kata Iyad, dibutuhkan komitmen yang lebih kuat dan lebih baru agar umat manusia bisa memperbaiki hubungan dengan alam dan lingkungan. Hal ini termasuk komitmen umat beragama yang telah memiliki nilai-nilai luhur sebagai wakil Tuhan di muka bumi.

“Piagam Mizan merupakan kontribusi umat Islam yang merupakan seperlima dari jumlah penduduk dunia, untuk memberikan perspektif mengenai prinsip keseimbangan yang dapat menjadi jalan keluar dan memitigasi berbagai tantangan lingkungan yang dihadapi saat ini,” demikian disampaikan melalui rilis media, pada Kamis (3/12/2020).

Mizan (Bahasa Arab) bermakna Keseimbangan. Terkait dengan pengertiannya, telah dijelaskan secara tegas di dalam Al-Qur’an bagaimana Tuhan Yang Maha Esa menciptakan segala sesuatu dengan keseimbangan.

Di dalam surah Ar-Rahman (55) Tuhan berfirman tentang (1) “Yang Maha Penyayang, (2) Mengajari Al-Qur’an, (3) Menciptakan Manusia ,(4) Mengajarinya Kefasihan, (5) Matahari dan bulan bergerak dengan perhitungan yang tepat, (6) dan bintang-bintang dan pohon-pohon bersujud, (7) dan langit ditinggikan dan Dia menetapkan keseimbangan (Mizan), (8) Bahwa kamu tidak melanggar keseimbangan (Mizan), (9) dan membangun bobot dalam keadilan dan tidak membuat kekurangan keseimbangan (Mizan).

Dr. Fachruddin Mangunjaya, Ketua Pusat Pengajian Islam Unas menyampaikan bahwa Piagam Mizan saat ini tengah disusun oleh sebuah tim inti yang mewakili organisasi-organisasi Islam global.

vienna conference

Lihat juga: Deklarasi Islam untuk Perubahan Iklim Global

Tim ini akan menyetujui proses, metodologi, bab, dan bagian yang berbeda. Draft ini kemudian akan dibagikan dan dikonsultasikan dalam beberapa bulan mendatang.

“Pembuatan piagam Mizan ini akan sangat menarik karena melibatkan para cendikiawan dan ulama dalam menggali berbagai perspektif Islam tentang lingkungan. Namun, akan lebih menarik untuk melihat bagaimana piagam ini akan diadopsi dan diterapkan di seluruh dunia untuk kepentingan umat manusia,” kata Dr. Fachruddin.

Sebelumnya, pemimpin Katolik Dunia, Paus Fransiskus telah meluncurkan Laudato Si (Puji-pujian Bagi Mu) sebagai surat ensiklik yang menyoroti dan memetakan cara untuk Merawat Rumah Bersama kita.

Ensiklik ini telah menginspirasi banyak orang, termasuk badan-badan internasional untuk mencari landasan moral yang tinggi untuk mempromosikan kebijakan mereka, dan menyebarkan inspirasi atas kegiatan dan Tindakan dalam menjaga bumi yang dilakukan umat kristiani dan pemeluk agama lainnya.

Beberapa lembaga dan pemimpin agama lain juga telah mengeluarkan deklarasi tentang perubahan iklim atau seruan untuk melakukan tindakan dalam menjaga keanekaragaman hayati, hutan tropis dan tantangan lingkungan lainnya.

Namun, ini semua sebatas posisi ekspresi dan solidaritas terhadap alam. Lebih dari itu, dunia juga membutuhkan upaya bersama yang memetakan jalan ke depan serta melibatkan umat beragama untuk melakukan tindakan nyata yang bermakna sebanding dengan Laudato Si.

Berita Terkait:

Bagikan Artikel

Recent Posts

AGENDA

Green Islam

Program Kajian Pemikiran Islam (KPI) kembali hadir dengan tema besar “Green Islam” yang berlangsung setiap Sabtu dari 7 September hingga 14 Desember 2024. Program ini

Read More »