PPI UNAS Menerbitkan Edisi Terbaru Himmah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer

Jakarta (UNAS) – Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional telah menerbitkan edisi terbaru Himmah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer No. 9 tahun 2020. Adapun artikel-artikel yang telah terbit antara lain:

  1. Kontekstualisasi Nilai-Nilai Islam: Perspektif Wasathiyah dalam Pemikiran Masykuri AbdillahAchmad Mashuri (Program Studi Pemikiran Politik Islam, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya)
    Artikel ini membahas pemikiran Masykuri Abdillah dalam mengontekstualisasikan nilai-nilai Islam melalui pendekatan wasathiyah (moderasi) untuk menjawab tantangan modernitas di Indonesia. Masykuri memadukan tradisi Islam dengan konsep modern seperti demokrasi, pluralisme, dan HAM, menekankan ijtihad berkelanjutan dan dialog antaragama. Pendekatan ini menjembatani pandangan konservatif dan liberal, memungkinkan Islam berperan aktif dalam kehidupan bernegara tanpa kehilangan nilai-nilai pokoknya.

  2. Abu ‘Ala Al-Maududi dan Gerakan Politik: Islamisme, Negara dan Kemerdekaan PakistanAhmad Fauzan Baihaqi, Bryna Rizkinta S. Meliala, Ilham Nur Utomo, Desi Susanti (Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia) & Muhammad Zulham (Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nasional)
    Artikel ini menyoroti peran Abu ‘Ala Al-Maududi dan Jamaat Islami dalam pembentukan konsep Negara Islam Pakistan setelah kemerdekaan dari Inggris tahun 1947. Meski awalnya menolak pemisahan, Al-Maududi kemudian menjadi pendukung utama pembentukan Republik Islam Pakistan. Konsep Teo-Demokrasi yang diusung memadukan kedaulatan rakyat dengan nilai ketuhanan, menjadi sintesis antara demokrasi sekuler Barat dan prinsip Islam, meski kerap mendapat stigma radikal dari Barat.

  3. Tantangan dan Peluang Dakwah Hijau di Era Digital: Studi Kualitatif pada Komunitas MuslimAris Sarjito (Program Studi Manajemen Pertahanan, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan Republik Indonesia)
    Artikel ini mengkaji green da’wah sebagai pendekatan dakwah Islam yang berorientasi pada pelestarian lingkungan, khususnya di era digital dengan fokus pada komunitas Muslim milenial. Dengan metode kualitatif deskriptif berbasis data sekunder, ditemukan bahwa media digital memudahkan penyebaran pesan ekoteologis, namun terhambat misinformasi dan rendahnya literasi lingkungan. Peluangnya ada pada jejaring komunitas online, kampanye kreatif, dan konten visual, dengan rekomendasi strategi dakwah adaptif dan kolaboratif sesuai karakter generasi digital.

  4. Transformasi Visi UEA 2021: Kajian Pendekatan Sosiologi Agama dalam Pembangunan Negara Muslim ModernFakih Fadilah Muttaqin & Aris Munandar (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
    Artikel ini menganalisis integrasi nilai-nilai Islam dalam pembangunan modern Uni Emirat Arab melalui UAE Vision 2021 menggunakan pendekatan sosiologi agama. Nilai maslahah, maqashid al-shariah, dan hikmah digunakan untuk mendukung stabilitas, integrasi nasional, dan konsolidasi kekuasaan. Islam juga dijadikan soft power melalui diplomasi antaragama dan pengembangan ekonomi syariah, dengan pendekatan moderat dan pragmatis yang menjaga identitas Islam sambil beradaptasi dengan globalisasi.

  5. Khataman Metode Rukū’ dalam Meningkatkan Semangat Membaca Al-Qur’an (Studi Living Qur’an di Masjid As-Shodiqin)Fellashofa Regita Rahmalia & Fadhilah Rahmawati (Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo)
    Artikel ini mengkaji penerapan metode rukū’ di Masjid As-Shodiqin, Ponorogo, untuk membangun budaya membaca Al-Qur’an yang berkelanjutan. Sebelum metode ini, jamaah hanya membaca Surah Yasin mingguan tanpa sistem terstruktur. Dengan pembagian bacaan pendek setiap hari, metode ini meningkatkan keterlibatan jamaah dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Terbukti efektif mendorong semangat belajar Al-Qur’an, terutama bagi jamaah yang belum pernah khatam.

  6. One China Policy and Its Implications for The Resolution of The Taiwan Strait Conflict in 2024Hendra Maujana Saragih & Jaisy Khailisah Salsabila (Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nasional, Indonesia)
    Artikel ini menganalisis peran Kebijakan Satu Tiongkok dalam dinamika konflik Selat Taiwan tahun 2024 menggunakan teori realisme struktural dan konstruktivisme. Kebijakan ini memperkuat posisi diplomatik Beijing dan membatasi opsi resolusi damai, namun juga mendorong keterlibatan hati-hati aktor internasional. Perbedaan identitas dan persepsi antara Tiongkok dan Taiwan menjadi faktor utama ketegangan, menciptakan dilema bagi negara lain antara mendukung demokrasi Taiwan dan menjaga hubungan dengan Tiongkok.

Untuk keseluruhan publikasi bisa diakses di sini

Bagikan Artikel

Recent Posts