Jakarta (UNAS) – Pusat Pengajian Islam (PPI) Universitas Nasional (UNAS) terima kunjungan dari Tengku Inong atau ulama perempuan Aceh bersama dengan Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh (HAKA). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka berdiskusi mengenai program Ekopesantren, di Ruang Rapat Cyber Library UNAS, Selasa (28/05).
Dalam kesempatan ini, Ketua PPI UNAS, Dr. Fachruddin M. Mangunjaya, M.Si., menjelaskan mengenai sejarah Ekopesantren dan beberapa program Ekopesantren yang tengah dijalankan. Hal ini selaras dengan tujuan Tengku Inong Aceh sebagai pengelola pesantren dalam upaya perlindungan lingkungan. “Melalui Ekopesantren, saya harap masyarakat dapat melihat pesantren sebagai komunitas yang bisa menerapkan pendidikan merawat lingkungan dengan baik berbasis agama Islam, sehingga terciptanya pesantren yang hijau, mandiri, dan ramah lingkungan,” ucap Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS itu.
Legal and Advocacy Officer HAkA, Munira Rezkina menuturkan bahwa kunjungan ini merupakan salah satu program HAkA untuk membantu Tengku Inong Aceh dalam hal pemberdayaan masyarakat, khususnya di pondok pesantren. “HAkA merupakan lembaga yang bergerak pada bidang perlindungan dan pelestarian Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Provinsi Aceh melalui advokasi kebijakan dan pemberdayaan masyarakat,” ucapnya.
Ia melanjutkan, HAkA bergerak bersama Tengku Inong untuk membantu mereka dalam -hal berdakwah mengenai perlindungan lingkungan dan memperkuat pesantrennya melalui pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. “Karena itu, kami datang kesini untuk berdiskusi terkait Ekopesantren yang sejalan dengan program ini,” katanya.
Munira menambahkan, pondok pesantren di Aceh atau Dayah merupakan tempat yang biasa dikunjungi anak-anak Aceh untuk belajar, sehingga memiliki potensi besar untuk turut meningkatkan kesadaran mereka mengenai perlindungan lingkungan. “Kedepannya, kami akan melihat jauh lagi potensi dari pesantren yang dekat dengan Aceh dalam hal penerapan Ekopesantren dan juga menjalin kolaborasi dengan PPI UNAS sebagai pionir Ekopesantren. Usai pertemuan ini, para Tengku Inong juga akan menyusun rencana tindak lanjut mereka,”pungkasnya.(NIS)
Sumber: https://www.unas.ac.id/
Baca juga: Konferensi Internasional di Jakarta Membahas Peran Agama dalam Mengatasi Perubahan Iklim