Madison-Wisconsin (29/5)– Hubungan agama dan kelestarian ekologi, berkait erat atas kontribusi kearifan keyakinan, agama dan kepercayaan, dalam merawat alam. Dapat dibayangkan, ketika etika agama tidak hadir. Maka tak ada kaidah yang dapat menahan tangan manusia dari kerusakan lingkungan, terutama pada tataran dimana tidak ada aturan bahkan mungkin negara pun tidak hadir.
University of Wisconsin-Madison, mengembangkan satu wadah pendidikan dan pendekatan baru untuk semua pemimpin dan institusi agama di the University of Wisconsin-Madison. Misinya adalah untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan dan iklim baik di tingkat lokal maupun global dengan membantu peningkatan kapasitas dan menjaga budaya serta tradisi mereka, dengan menciptakan kesempatan baru dalam bentuk proyek, kemitraan dan penyampaian kepada publik.
Baberapa program yang akan dimulai dari inisiatif in adalah Annual Symposium yang dimulai May 28-30, 2019. Simposium ini mengundang lebih dari 50 tokoh senior dari berbagai agama, ilmuwan, akademik, pengambil kebijakan, ekonom. Mereka adalah para ilmuwan yang ada di Midwest Amerika dan seluruh dunia dalam kolaborasi untuk memecahkan tantangan lingkungan baik lokal maupun global.
- Lihat Website Loka Initiative
Ketua Pusat Pengajian Islam, Dr Fachruddin Mangunjaya, diundang dalam kegiatan ini dalam kapasitas dan pengalamannya bekerja dengan para pemimpin agama, khususnya Islam. “Kami akan berbagi pengalaman dan mendiskusikan jalan terbaik, berdasarkan pandangan agama masing-masing,” ujar Fachruddin, menjelaskan.
Program ini rencananya akan menjadi sebuah program akademis, yang memfasilitasi mereka yang ingin mendalami tentang integrasi agama dan sains, khusunya bidang lingkungan. Jadi hasilnya bisa dalam bentuk gelar dengan sertifikat untuk dua semester, program beasiswa, yang memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk belajar 6-9 bulan dalam manjalankan proyek atau program terkait dengan agama dan lingkungan.
LIHAT JUGA: