Sumur, Banten (18/5) -Telpon berdering, KH Mulyadi, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Afkar, Banten, menelpon Pusat Pengajian Islam. Menanyakan, bersilaturahim, juga laporan tentang kondisi kambing yang pernah dikordinir oleh Pusat Pengajian Islam (PPI ) UNAS, untuk wakaf.
Lihat: PPI Serahkan Wakaf Al Quran dan Domba
Tahun 2016, PPI mengkoordinir uang dari beberapa jamaah, untuk kemudian diwakafkan dengan dibelikan #WakafKambing, terbelilah empat ekor kambing, dengan support kandang dan lahan dari pesantren. Lima tahun kemudian kambing tersebut bertambah menjadi 21 ekor!
Ini adalah #Wakafkambing, ” Tahun ini ada 4 kambing mau dijual 3 jantan (dua dijual untuk hewan qurban), dan 1, betina, sepasang akan diwakafkan kembali ke pesantren lain. Prinsipnya wakaf adalah menahan modalnya asalnya dan memanfaatkan keuntungannya.” ujar Dr Fachruddin Mangunjaya, Ketua PPI.
Lihat: Silaturahim Ramadhan di Pesantren Darul Afkar
Sepasang kambing telah laku, masuk sebagai kas pesantren, dan kambing itu lalui diwakafkan lagi, di pesantren lain. “Sudah ada yang akan menerima, di pesantren Banten, kita akan survey dulu,” kata KH Mulyadi , gembira.
Menurut ketua Pusat Pengajian Islam, kambing tetap dibeli. Bisa untuk qurban tahun ini. Pesantren Darul Afkar di Banten, adalah pesantren sederhana, dengan jumlah santri sekitar 300 orang. Pesantren ini menampung anak-anak tidak berkemampuan. 30-40 orang tinggal di arsama gratis, kalau berbayar pun seadanya, dan mereka membayar dengan natura (hasil bumi: sayur, gula aren, dll).
“Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim)
Program ini merupakan inisiatif bertahap dalam upaya memberdayakan pendidikan dan pembinaan masyarakat sekitar hutan dan kawasan konservasi, dan Program Ekopesantren.
Berita Terkait
- Pendopo Pesantren Annur Diserahkan
- Sosialisasi Ekopesantren di Rajapolah
- Kampanye Sanitasi dan Higiene di Pesantren