Dosen UNAS Wakili Indonesia

ppi-unas-hadiri-pertemuan

Pertemuan Internasional pertama yang digelar Jinja Honcho, the Association of Shinto Shrines in Japan bekerjasama dengan Alliance of Relegions and Conservation mengusung tema “Traditions for the Future: Culture, Faith and Values for a Sustainable Planet”

Jakarta [UNAS] – Menjaga bumi sebagai penopang bagi keberlangsungan hidup dunia merupakan tanggungjawab seluruh manusia yang ada didalamnya. Tak heran jika permasalahan lingkungan yang menjadi salah satu faktor utama perkembangan bumi dimasa yang akan datang menjadi sorotan seluruh negara di belahan dunia.

Berdasarkan hal tersebut, 700 Imam Besar Shinto beserta dengan tokoh – tokoh lingkungan dan agama internasional dari berbagai negara, termasuk Indonesia pun mengadakan pertemuan bersejarah di Kuil Ziarah Suci Ise, Jepang yang berlangsung sejak 2 – 4 Juni 2014. Pertemuan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menentukan bagaimana perkembangan bumi selanjutnya.

“Sebuah kehormatan bagi saya menerima undangan untuk menghadiri acara ini. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang diperhitungkan untuk berpartisipasi dalam gerakan agama dan lingkungan melalui program haji Ramah Lingkungan yang petunjuknya diluncurkan di UNAS bersama Direktur Haji dan Umrah beberapa waktu yang lalu, ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian masyarakat secara Nasional bagi Unas melalu PPI dan LPPM,” papar Wakil Ketua Pusat Pengkajian Islam Universitas Nasional, Dr. Drs. Fachruddin Majeri Mangunjaya, M.Si, Jumat (30/5).

Dalam pertemuan Internasional pertama yang digelar Jinja Honcho, the Association of Shinto Shrines in Japan bekerjasama dengan Alliance of Relegions and Conservation yang mengusung tema “Traditions for the Future: Culture, Faith and Values for a Sustainable Planet” tersebut akan membahas berbagai macam hal seputar usaha – usaha yang dapat dilakukan untuk melindungi planet ini, dimana Shinto meyakini bahwa planet bumi ini termasuk bumi, pepohonan serta kehidupan yang ada didalamnya disucikan.

“Spiritualitas Jepang diwarisi oleh nenek moyang yang berangsur – angsur hilang atau tersembunyi jauh di suatu tempat dalam kesadaran diri kita. Mungkin bukan menjadi hal yang berlebihan jika kita mengatakan bahwa permasalahan lingkungan dan semua masalah yang terjadi pada masyarakat sekarang ini disebabkan oleh kurangnya rasa kagum, hormat, dan menghargai terhadap alam yang dulunya dilakukan dan diajarkan oleh para leluhur,” Pernyataan Shinto tentang lingkungan hidup (1995).

Sumber

Bagikan Artikel

Recent Posts