Dr. Fachruddin M. Mangunjaya, Ketua PPI UNAS, Berbicara tentang Pentingnya Peran Agama dalam Mengatasi Perubahan Iklim di Konferensi Internasional (ICONIST) 2023

Jakarta, 8 November 2023 – Dr. Fachruddin M. Mangunjaya, Ketua Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional (PPI UNAS), diundang sebagai salah satu pembicara panel pada International Conference on Interreligious Studies, Sciences, and Technology (ICONIST) 2023 yang diselenggarakan dari 6 – 8 November 2023 di Jakarta. Konferensi internasional ini merupakan platform bagi 64 peneliti dari dalam dan luar negeri untuk bertukar wawasan tentang relevansi agama dalam menghadapi kemajuan teknologi dan perubahan iklim.

Ketua Pelaksana ICONIST 2023, Prof. Amelia Fauzia, mengatakan konferensi internasional ini juga menghadirkan peneliti dari 16 negara, mulai dari Asia Tenggara, Timur Tengah, Australia, dan Eropa. “Paling tidak ada 64 peserta yang berasal dari 15 negara akan hadir dalam kegiatan ini,” katanya.

Dengan tema “Religion (still) Matters: Navigating the Relevance of Religion Across the Issue of Environment, Renewable Technology, Artificial Intelligence, and Social Inclusion,” ICONIST 2023 membahas isu-isu kontemporer yang melibatkan agama, teknologi terbarukan, kecerdasan buatan, dan inklusi sosial.

Dalam sesi diskusi, Dr. Fachruddin M. Mangunjaya menekankan pentingnya peran pemimpin agama dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Ia mencatat bahwa pemimpin agama memiliki pengaruh besar di komunitas mereka dan dapat menjadi penggerak yang efektif dalam upaya melawan perubahan iklim.

“Tempat pertama yang harus Anda kunjungi jika ingin berinteraksi dengan komunitas adalah pemimpin agama. Mereka dihormati, berpengaruh di komunitas mereka, dan efektif dalam berinteraksi dengan orang,” kata Dr. Fachruddin.

Selain itu, Dr. Fachruddin juga membahas pentingnya menjembatani pengetahuan ilmiah dan keyakinan agama dalam menangani perubahan iklim. Ia menggarisbawahi pentingnya integrasi sains dan agama sebagai solusi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.

Dalam presentasinya, Dr. Fachruddin juga menjelaskan dampak nyata perubahan iklim, seperti peningkatan suhu global dan ancaman yang dihadapi oleh beberapa negara, termasuk Mesir dan Arab Saudi, akibat suhu yang sangat tinggi.

Dr. Fachruddin juga menjelaskan para cendekiawan Islam termasuk dirinya, telah melakukan diskusi mengenai Fatwa (pendapat hukum Islam) yang mendukung perlindungan lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Mereka juga terlibat dalam upaya menciptakan inisiatif keuangan Islam yang mendukung proyek-proyek berkelanjutan.

Rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar, memberikan apresiasi untuk acara ini. Ia mengatakan konferensi ICONIST ini berangkat dari fenomena kerusakan lingkungan, krisis kemanusiaan, krisis di tengah kecanggihan teknologi, dan krisis sosial lainnya.

“Agama memiliki peran penting dalam memberikan solusi atas berbagai krisis yang terjadi saat ini dan agama dapat menjadi pedoman moral dan etika bagi umat manusia dalam menjalani kehidupannya,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama Ahmad Zainul Hamdi mengatakan agama memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, baik di masa lalu, masa kini, maupun masa depan. la berharap konferensi internasional ini dapat mendorong para peserta untuk mengeksplor banyak hal dan membuktikan bahwa agama memiliki peran penting dalam lini kehidupan.

“Konferensi internasional ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk berdiskusi dan berbagi ide tentang peran agama dalam kehidupan manusia di era modern,” katanya.

Konferensi ICONIST 2023 bertujuan untuk mendorong pemahaman lebih dalam tentang peran agama dalam mengatasi isu-isu global dan membuktikan bahwa agama dapat menjadi pedoman moral dan etika bagi umat manusia dalam menghadapi tantangan masa kini. ICONIST 2023 juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi para peserta untuk berdiskusi dan berbagi ide tentang peran agama dalam kehidupan manusia di era modern.

Bagikan Artikel

Recent Posts

NEWS & EVENTS

Membumikan Perjanjian Al-Mizan

Para ulama, cendekiawan, dan aktivis lingkungan muslim baru saja melahirkan Perjanjian Al-Mizan. Upaya menjaga masa depan bumi dan peradaban. Koran Tempo, Senin, 18 Maret 2024

Read More »