PPI Unas Ajak Pelajar Indonesia di Mesir Tangkal Krisis Iklim

Kairo, Mesir, 12 November 2022 — Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional (PPI Unas) mengajak para pelajar Indonesia di Mesir untuk menangkal perubahan iklim dalam seminar, bedah buku, dan diskusi ilmiah bertema serupa yang diselenggarakan atas kerjasama antara PPID Kawasan Timur Tengah dan Afrika dan PCI Muhammadiyah pada Sabtu, 12 November 2022 di Aula Daha KMJ, Hay Asyir di Kairo, Mesir.

Ketua PPI Unas Dr. Fachruddin Mangunjaya sekaligus penulis buku ‘Generasi Terakhir” mengungkapkan buku yang beliau tulis memuat perjalanan dua puluh tahun aktivisme dunia Muslim dalam mencegah perubahan iklim dan kepunahan lingkungan hidup. Buku ini juga memuat parameter-parameter petunjuk Al Quran tentang bagaimana sebaiknya umat manusia memuliakan ciptaan Allah SWT. Oleh karena itu, buku ini mengelaborasi unsur pengetahuan praktis melalui teori sains Islam.
Tiga puluh peserta yang hadir pertama dalam acara ini berkesempatan mendapat hadiah buku yang diberikan langsung oleh beliau.

Turut hadir dalam acara ini Ibu Hening Purwati Parlan mewakili Dewan Lingkungan PP Aisyiyah. Beliau menjelaskan bahwa bumi ini akan mengalami tekanan yang sangat keras sering bertambahnya jumlah penduduk dan kerusakan lingkungan yang berdampak jangka panjang. Beliau turut menghimbau para pelajar untuk berpartisipasi aktif dalam menangkal perubahan iklim.

Para pelajar sangat antusias dengan tema perubahan iklim yang dibahas. Mereka siap berdiri membuat perubahan. Mereke menyebutkan bahwa agama Islam mengajarkan untuk bersuci. Dengan bersuci atau hidup dengan bersih maka iklim dunia juga akan baik.

Mereka juga merefleksikan ayat di dalam Al Quran untuk perubahan iklim agar manusia tidak berbuat kerusakan di muka bumi setelah bumi diperbaiki. Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah. Khalifah berarti pemimpin. Pemimpin memiliki arti yang luas, salah satunya adalah pemimpin dalam kebaikan agar kita mengajak orang lain dalam kebaikan dalam ranah lingkungan. Apabila lingkungan itu baik, masyarakat dapat hidup lebih sejahtera. Pembicara lainnya dalam diskusi yang diadakan di Kairo tersebut, adalah Nana Firman dari Green Faith dan David Efendy, MA dari Kader Hijau Muhammadiyah.

Menurut para peserta, tiga cara menghadapi perubahan iklim adalah dengan edukasi, pemanfaatan sosial media, dan tetap menyuarakan di depan publik bahwa krisis iklim harus tetap ditolak. Selain itu, mereka berinisiatif untuk mengadakan pelatihan daur ulang sampah dengan melakukan riset mendalam terlebih dahulu. Bagaimana agar menjaga alam menjadi prioritas dalam belajar sehingga ayat-ayat hijau dalam Al Quran dapat dipelajari kembali. Selain itu memulai dari hal-hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi pemakaian plastik. Hal – hal kecil yang dapat menjadi pergerakan yang lebih besar lagi. Dan sebagai alumni, para pelajar berharap nantinya dapat memberikan edukasi-edukasi mengenai pelestarian lingkungan.

Diskusi buku ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dr. Fachruddin selama berada di Mesir. Beliau akan menjadi salah satu pembicara di ajang Paviliun Indonesia COP 27 tahun ini yang bertema “The Role of Faith Actors in Climate Change pada Kamis, 17 November 2022, pkl. 14-10 – 15.30 waktu setempat di Sharm El-Sheikh, Mesir.

Bagikan Artikel

Recent Posts

NEWS & EVENTS

Membumikan Perjanjian Al-Mizan

Para ulama, cendekiawan, dan aktivis lingkungan muslim baru saja melahirkan Perjanjian Al-Mizan. Upaya menjaga masa depan bumi dan peradaban. Koran Tempo, Senin, 18 Maret 2024

Read More »