Bogor Akan Dideklarasikan Sebagai Al Khaer City

Konferensi antarbangsa muslim untuk perubahan iklim yang akan digelar di Kota Bogor 9-10 April 2010, akan mendeklarasikan Kota Bogor sebagai kota hijau (green city) atau “Al Khaer City”.

Ada empat kota di negara muslim yang dideklarasikan sebagai kota hijau, yakni Bogor, Madinah (Arab Saudi), Sale (Maroko), dan Sanaa (Yaman).

Ketua Panitia Pengarah Konferensi Ismid Hadad, dalam keterangan persnya mengatakan, tiga agenda penting akan dibahas dalam konferensi tersebut. Pertama membahas masalah perubahan iklim dan aksi yang bisa dilakukan oleh umat Islam se-dunia.

Agenda kedua, pembentukan Asosiasi Masyarakat Muslim untuk Aksi Perubahan Iklim (Muslim Association for Climate Change Action/MACCA), yang diharapkan akan menjadi organisasi payung yang akan memandu kegiatan dan mengimplementasikan rencana aksi tujuh tahun tersebut pada berbagai negara dan masyarakat muslim di dunia.

Sedangkan agenda ketiga, yaitu dideklarasikannya empat kota di negara muslim sebagai kota hijau (green city) atau “Al Khaer City”, salah satunya adalah Kota Bogor.

Ia menjelaskan, konferensi akan diikuti oleh 14 negara yang mewakili komunitas muslim. Ke 14 negara tersebut antara lain Uni Emirat Arab, Brunei Darussalam, Malaysia, India, Afrika, Saudi Arabia, Iran, Kuwait, Mesir, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Spanyol, Filipina, dan tuan rumah Indonesia.

Ismid yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan KEHATI mengatakan, lebih kurang 200 orang ahli lingkungan, ilmuwan, ulama, dan pemimpin organisasi serta kelompok muslim, termasuk pesantren yang bakal mengikuti konferensi muslim untuk perubahan iklim tersebut.

Sebelumnya, Ismid menjelaskan konferensi tersebut merupakan agenda lanjutan dari deklarasi “Muslim Seven Year Action Plan for Climate Change” (M7YAP) atau “Rencana Tujuh Tahun Aksi Muslim untuk Perubahan Iklim” yang dideklarasikan di Istambul, Turki, pada awal Juni 2009.

Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Ekonomi Fauzi Masud mengatakan, empat kota negara muslim yang dideklarasikan sebagai kota hijau akan diawasi perkembangannya sebagai kota hijau oleh MACCA selama tujuh tahun ke depan.

Penyelenggara konfrensi juga akan mengundang beberapa walikota dari negara muslim, seperti Walikota Madinah, Walikota Sale, dan Walikota Sanaa.

Sementara itu, Fachruddin Mangunjaya dari Conservation International Indonesia menjelaskan, M7YAP mempunyai visi untuk menggalang semua sumber dana dari umat Islam di seluruh dunia dan mengkontribusikan pada aksi-aksi perubahan iklim.

Dokumen Terkait: Muslim seven-year action plan for climate change

Program-program yang akan dilakukan M7YAP antara lain membentuk badan wakaf dalam setahun ke depan untuk mengimplementasikan rencana perubahan iklim dan mengembangkan kota-kota muslim di seluruh dunia agar menjadi kota hijau.

Konferensi diselenggarakan berkat kerja sama dengan beberapa lembaga swadaya masyarakat dan ormas Islam, seperti Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia, Yayasan KEHATI, dan Conservation International (CI) Indonesia.

Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Pemerintah Kota Bogor, Kementerian Agama, dan Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI). Selain itu juga mendapat dukugan dari “Earth Mate Dialog Centre” (EMDC) yang berbasis di London, Inggris.

Lihat Juga:

Bagikan Artikel

Recent Posts

NEWS & EVENTS

Membumikan Perjanjian Al-Mizan

Para ulama, cendekiawan, dan aktivis lingkungan muslim baru saja melahirkan Perjanjian Al-Mizan. Upaya menjaga masa depan bumi dan peradaban. Koran Tempo, Senin, 18 Maret 2024

Read More »