Semarak Ramadhan di Kalimantan Barat dengan Kampanye Perlindungan Burung Berkicau

Pontianak (15/4). Semaraknya bulan suci Ramadhan tahun ini terlihat berbeda di Kalimantan Barat. Di  halaman masjid dan pendopo kantor desa tampak dihiasi dengan baliho yang menampilkan berbagai jenis burung berkicau yang dilindungi, serta pesan-pesan untuk melindungi makhluk Allah yang gemar terbang ini.

Pemasangan baliho ini adalah bagian dari kegiatan kampanye dan sosialisasi Fatwa MUI No.04/2014 tentang pelestarian satwa untuk menjaga keseimbangan ekosistem, khususnya bagi jenis burung berkicau yang kini semakin terancam punah akibat maraknya perburuan dan perdagangan.

“Kami mengambil Ramadhan 1443 H sebagai momentum untuk mengingatkan umat muslim di Kalimantan Barat mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam. Islam adalah  ajaran yang membawa rahmat bagi semesta alam, yang artinya rahmat itu juga harus dirasakan oleh makhluk Allah lainnya, seperti burung berkicau yang seharusnya hidup di habitat aslinya.  Di bulan Ramadhan ini, juga ada dua peringatan penting yaitu Hari Hutan Sedunia dan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2022” ujar Taufik Mulyana dari PPI UNAS.


Baliho Fatwa MUI di masjid Al Jama’tusshalihin di Kubu Raya, Kalimantan Barat

Lebih lanjut Taufik menjelaskan, pemasangan baliho dimaksudkan sebagai media sosialisasi mengenai pentingnya upaya konservasi yang disampaikan melalui pesan-pesan agama.

“Allah menciptakan semua makhluk di muka bumi dengan ukuran dan peranan yang jelas. Keberadaan burung-burung yang hidup di alam bebas seperti hutan berperan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Di alam burung berperan sebagai penyerbuk, penyebar biji-bijian, serta predator untuk mengurangi  hama pada tanaman masyarakat.” jelas Taufik.

Ust. Khairul Anam, Ketua Forum Takmir masjid di Kubu Raya mengatakan, “Pihaknya sangat menyambut baik kegiatan  kampanye pelestarian alam melalui penyebarluasan ajaran agama Islam seperti pemasangan baliho di masjid-masjid karena dapat meningkatkan kesadaran umat Islam.”

Hal senada juga disampaikan oleh Ust. Samsurizal dari masjid Jama’tusshalihin, “Masyarakat sebetulnya bukan  tidak mau melindungi hewan-hewan yang dilindungi seperti burung berkicau ini, tetapi karena mereka belum memahami mengenai pentingnya peran burung berkicau bagi manusia dan alam. Melalui kampanye ini dan sosialisasi Fatwa MUI, kesadaran tersebut perlahan-lahan mulai ditingkatkan.”

Selain memasang baliho, sejumlah dai kini juga mulai melakukan dakwah mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan melalui khutbah Jum’at dan ceramah Ramadhan, seperti yang dilaksanakan di masjid Darul Karomah Rasau Jaya dan masjid Al Jamaah Pontianak Kota.

Sebelumnya, PPI-UNAS bersama dengan MUI Kalimantan Barat, BKSDA Kalimantan Barat dan Yayasan Planet Indonesia (YPI) juga telah melakukan pelatihan bagai para dai mengenai konservasi alam dalam Islam serta sosialisasi mengenai Fatwa MUI No.4 Tahun 2014. Kegiatan ini kemudian ditindaklanjuti melalui kegiatan bincang radio di RR1 1 Pontianak.

Berita TerkaitPPI UNAS Gelar Lokalatih Da’i di Kalimantan Barat Untuk Tingkatkan Kesadaran Konservasi Alam

Menurut Dr. Zulkifli, S.Ag., MA, Sekretaris MUI Kalimantan Barat, kerjasama para pihak ini merupakan sebuah pendekatan yang inovatif karena mengkombinasikan antara pendekatan ilmu pengetahuan dan pendekatan agama. Ini menjadi sebuah kolaborasi yang menarik dalam upaya konservasi di provinsi Kalimantan Barat.

Kalimantan Barat dikenal sebagai salah satu wilayah yang kaya  dengan keanekaragamam hayati namun saat ini menghadapi tantangan lingkungan akibat maraknya kegiatan perburuan dan alih fungsi lahan. Dia berharap kampanye dan sosialisasi Fatwa MUI ini dapat menjadi terobosan ke depan.

Lihat juga: Dialog Radio Lintas Pagi  Mengawal Implementasikan Fatwa MUI Di Kalbar

Pemasangan baliho ini merupakan kerjasama antara PPI-UNAS dengan MUI Kalimantan Barat, BKSDA Kalimantan Barat dan Yayasan Planet Indonesia (YPI). Sebanyak 25 masjid di Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya menjadi lokasi pemasangan baliho kampanye Fatwa MUI No.4/2014.

Berita Terkait: 

Foto-Foto Kegiatan: Link

 

Bagikan Artikel

Recent Posts

NEWS & EVENTS

Membumikan Perjanjian Al-Mizan

Para ulama, cendekiawan, dan aktivis lingkungan muslim baru saja melahirkan Perjanjian Al-Mizan. Upaya menjaga masa depan bumi dan peradaban. Koran Tempo, Senin, 18 Maret 2024

Read More »