Webinar Internasional: Studi Evaluasi Program HBCC Ungkap Tantangan dan Solusi Inklusif dalam Pencegahan COVID-19 bagi Disabilitas dan Lansia

Jakarta, 13 Maret 2024 – Tim dari Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional (PPI-UNAS) di bawah pimpinan Dr. Fachruddin Mangungjaya telah berhasil menyelesaikan studi evaluasi terkait program Hygiene Behavior Change Coalition (HBCC) untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di kalangan disabilitas dan lansia. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan inklusivitas program perubahan perilaku serta mengeksplorasi pengalaman kelompok disabilitas dan lansia selama pandemi.

Dengan berakhirnya studi ini, PPI UNAS bekerja sama dengan International Centre for Diarrhoeal Disease Research, Bangladesh (ICCDR,B) akan melaksanakan kegiatan webinar hasil skala internasional yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom pada 13 Maret 2024.

Evaluasi program Health Behavior Change Consortium (HBCC) dalam konteks inklusi disabilitas dalam fasilitas WASH (Water, Sanitation, and Hygiene). Diskusi ini mencakup temuan dari studi berbasis populasi di Bangladesh, yang menyoroti prevalensi disabilitas dan tantangan yang dihadapi individu dengan disabilitas dan orang tua dalam mengakses fasilitas WASH. Program ini juga menyoroti isu-isu kesehatan dan kebersihan, serta pengalaman para pengasuh dalam mendukung orang dengan disabilitas dalam aktivitas WASH.

Para pembicara menekankan pentingnya kebijakan inklusif, kolaborasi dengan lembaga pemerintah, dan kebutuhan sumber daya finansial untuk mendukung inisiatif WASH yang inklusif terhadap disabilitas. Rekomendasi meliputi pelatihan tentang inklusi disabilitas, penelitian formatif untuk memandu implementasi program, dan alokasi sumber daya untuk mendukung layanan WASH yang inklusif. Diskusi juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan berbagai jenis disabilitas dan keterlibatan orang dengan disabilitas dan orang tua dalam desain dan implementasi program WASH.

Metode penelitian yang digunakan meliputi kuesioner, survei mendalam, dan pemeriksaan akan fasilitas (seperti: fasilitas cuci tangan). Temuan studi ini menyoroti tantangan aksesibilitas dalam fasilitas WASH dan upaya untuk menciptakan intervensi yang lebih inklusif. Selain itu, kegiatan ini juga membahas upaya diseminasi pesan perubahan perilaku melalui berbagai saluran dan dampak dari pendekatan di tiga negara. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar orang dengan disabilitas dan orang tua menerima pesan pencegahan COVID-19, terutama tentang mencuci tangan, memakai masker wajah, dan menjaga jarak sosial.

Dalam konteks Indonesia, bekerja sama dengan Save the Children dipilih sebagai target program dalam menjangkau anak-anak sekolah dan keluarga mereka untuk pesan pencegahan COVID-19. Kegiatan program mereka termasuk penyampaian pesan perubahan perilaku, distribusi masker termasuk masker transparan untuk anak-anak dengan gangguan pendengaran dan disabilitas, serta stasiun cuci tangan yang dapat diakses dengan sensor dan pedal yang dioperasikan dengan kaki. Mereka juga melatih orang tua, guru, dan anak-anak menggunakan bahasa isyarat. Studi ini juga melibatkan evaluasi di Kenya, Zambia, Sierra Leone, dan Bangladesh dalam kemitraan dengan London School of Hygiene and Tropical Medicine dan PENDA.

Dalam konteks Bangladesh, studi berbasis populasi dilakukan untuk membandingkan pengalaman WASH antara orang dengan dan tanpa disabilitas melalui lensa penuaan. Temuan studi ini menunjukkan bahwa prevalensi disabilitas di Bangladesh mencapai 8%, dengan prevalensi disabilitas yang lebih tinggi pada kelompok usia lanjut. Selain itu, hasil dari adanya kegiatan ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara organisasi masyarakat, baik pelibatan orang tua, dan pemerintah untuk menciptakan layanan WASH inklusif yang berkelanjutan dengan sumber daya finansial yang memadai.

Kegiatan ini memberikan wawasan yang berharga tentang tantangan dan rekomendasi untuk menciptakan program WASH yang lebih inklusif dan dapat diakses bagi individu dengan disabilitas dan orang tua. Para pembicara menekankan perlunya upaya kolaboratif, kebijakan inklusif, dan investasi sumber daya untuk mengatasi kebutuhan spesifik dari beragam populasi dalam konteks inisiatif WASH.

BERITA  TERKAIT

Bagikan Artikel

Recent Posts

NEWS & EVENTS

Membumikan Perjanjian Al-Mizan

Para ulama, cendekiawan, dan aktivis lingkungan muslim baru saja melahirkan Perjanjian Al-Mizan. Upaya menjaga masa depan bumi dan peradaban. Koran Tempo, Senin, 18 Maret 2024

Read More »